Minggu, 15 Agustus 2010

Muslimah di Puncak Ujian Musim Panas


        Musim panas merupakan ujian yang cukup berat bagi kaum Muslimah.Benar-benar ditantang untuk mempertahankan akhlak. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan pakaian kesopanannya. Sengatan matahari yang tajam menembus pilar-pilar bangunan kuno di negeri kinanah ini amat menguji para muslimah untuk malas beraktifitas. Namun Seorang muslimah akan tetap beraktifitas sebagai seorang penuntut ilmu, atau sebagai seorang istri shaleha dan ibu yang baik bagi anak-anak mereka.

       Barangkali kita pernah mendengar keluhan saudari kita seperti ini,
       " Uhhh… musim panas memang menyesakkan nafas, saya lagi malas keluar rumah, " atau
       " Saya sering pusing dan lemas, nggak mau ikut acara!" atau " Rasanya lebih enak musim dingin, bisa belajar lebih enak," dan keluhan-keluhan senada dengan ' Natsu bafe" lainnya.
       Kepada Sahabat-sahabat yang mempunyai keluhan seperti ini kita ucapkan " Benar! Tapi, mari kita cari solusi dan kiat untuk menghadapi ujian itu sobat!".
        Seperti itu juga halnya dengan kaum muslimah yang sudah berkeluarga. Banyak ujian dan tantangan yang harus dihadapi, apalagi kalau musim panas telah tiba.  Memang berat perjuangan menjadi seorang istri shaleha dan ibu yang baik bagi anak-anak.
        Barangkali kita pernah mendengar ungkapan seperti ini,
        " kalau musim panas saya agak susah, masakan gampang basi, " atau
        " Saya pusing melihat rumah kalau musim panas, suka banyak lalat dan semutnya, " atau
        " Malam susah tidurnya, anak-anak rewel kalo pas tidur malam, " atau
        " Saya khawatir, anak-anakgampang jatuh sakit, " dan keluhan-keluhan seirama lainnya.
        Kepada para ummhat ini, mari kita ucapkan " Anda akan memenangkan sayembara dari Allah Swt, akan dihadiahi surganya, kalau seandainya sabar dan ikhlas dalam perjuangan tersebut! Kita masih punya waktu dan ide untuk mencobakan solusi konkrit untuk melewati musim panas dengan menyenangkan sebagai seorang muslimah yang tetap semangat beraktifitas, belajar, beribadah dalam batas-batas syar'i.
       Namun demikian , ada beberapa hal yang mesti kita perhatikan dalam menghadapi ujian musim panas ini.
       Pertama: Buat sahabat muslimah yang aktif dalam kegiatan diluar, seperti berorganisasi, belajar kelompok, diskusi- diskusi keilmuan, atau belajar di mesjid-mesjid , bila sering terserang kram otot , karena kegerahan atau lemas, maka;
- Istirahatlah di tempat yang teduh, minum air putih dan banyak mengkonsumsi buah-buahan. Bagian tubuh yang kram diregangkan selama dua puluh detik, pijat perlahan, istirahat dan lanjutkan aktifitas.
- Jilbab sahabat muslimahpun bisa dijadikan multifungsi. Dengan berpakaian yang disesuaikan dengan cuaca, warna terang akan dapat memantulkan panas, tidak menyerap panas, dapat mengurangi kegerahan di musim panas. Bukan berarti sahabat muslimah harus menukar pakaian kesopanan hanya karena bertukar musim. Karena hal tersebut akan merugikan diri sendiri, menghilangkan muru'ah, dan tentunya akan mengundang keprihatinan social.
      Allah Swt berfirman dalam surat Al-ahzaab ayat 59 " Hai Nabi, katakanlah kepada Istri-istrimu, anak-anak perempuanmu,. Dan istri-istri orang mukin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu,…"(Al-ahzab 59)
        Hal ini menegaskan kepada kita bahwa wanita yang memamerkan auratnya, mempertontonkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya kepada setiap orang yang lalu lalang lebih berpotensi untuk diganggu. Insya allah dengan berpakaian yang sopan para muslimah akan terlindungi dari keprihatinan social itu.

- Membawa air minum atau juice(ashir) tentu sangat penting bagi kita semua bila melakukan perjalanan, terutama di musim panas ini. Karena cairan tubuh kita banyak yang keluar melalui pori-pori kulit yang kita sebut dengan keringat. Banyaknya cairan tubuh yang keluar dapat membuat badan lemas dan tidak bersemangat, untuk antisipasinya berusahalah untuk membawa minuman kalau bepergian. Namun. Kalau memungkinkan berusahalah untuk beraktifitas di dalam ruangan saja.

       Kedua: Bagi para ummahat muslimah, bisa beraktifitas si rumah  suaminya. Berkreatifitas memasak makanan, membungkus dan menyimpannya didalam kulkas agar tidak cepat basi. Memelihara dan mengatur perabotan rumah, mungkin dengan memasukkan cahaya yang cukup ke dalam ruangan dengan memperhatikan ventilasi udara.

         Musim panas seperti ini memang seringkali membuat kita tidak nyaman  beraktifitas dan belajar, hingga liburan musim panas seringkali membuat anak-anak jatuh sakit. Mari kita perhatikan ventilasi rumah kita, mungkin ruangannya terlalu sempit, menyesakkan nafas anak-anak, atau cahaya yang masuk berlebihan. Sehingga anak-anak menjadi gelisah, sering menangis, kulitnya memerah, berkeringat, bibirnyapun akan mongering. Untuk hal seperti ini usahakan agar kebutuhan mereka terpenuhi, pakaian mereka terbuat dari katun, dan jangan terlalu sering menggendong mereka. Anak-anak akan lebih nyaman dalam asuhan dan kasih sayang orang tua mereka.

       Saudariku, lewatilah ujian-ujian dunia dengan bersemangat, penuh kesabaran, dan keikhlasan dengan mentajdid niat semula. Karena semua hal akan terasa berat bila kita hadapi dengan hati sempit. Bila hati kita sempit, aktifitas akan terhenti, maksud dan tujuanpun akan  tergadai. Ini masih panasnya dunia, belum seberapa. Kita munkin masih ingat perjuangan para sahabat Rasulullah Saw tetap semangat berperang ditengah kemarau panjang dalam perang tabuk.
      Sesungguhnya dalam iman terdapat rasa manis bagi jiwa dan rasa tentram bagi dada kalau  saudariku tahu neraka jahannam itu lebih panas, niscaya rasa panas dunia akan menjadi ringan.Tidak hanya kita muslimah yang menuntut ilmu di negeri para anbiya' saja yang menghadapi ujian musim panas seperti ini, tapi saudari-saudari kita yang berada di Jepang dengan ujian Natsu bafenya, dan saudari-saudari muslimah kita yang berada di dunia barat, keamanan mereka terancam oleh teror dan ejekkan karena pakaian kesopanan mereka. Sangat miris kita mendengar pemerintahan malah mendukung perempuan dengan pakaian bikini mereka. Na'udzubillahi min dzalik                          

Saudariku, perjuangan dengan kesabaran dan berpikir besar akan memaknai detik-detik ini.

          Hari-hari adalah lembaran biru untuk goresan amal perbuatan.   Maka pergunakanlah waktumu itu, sarat dengan amal yang positif. Kesempatan itu akan lenyap secepat perjalanan awan. Orang-orang yang suka mengeluh, ia akan bersampan kemalasan dan akan menuai kerugian. Wallahu musta'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar